Selasa, 17 September 2013

Cara Memahami Orang Lain

Sifat manusia itu berbeda-beda. Jadi kita tidak akan mudah menilai seseorang secara langsung.

Ada saja orang yang kelihatannya jahat, eh ternyata setelah didekati mereka tidak seperti yang kita kira (Mereka baik).


Bahkan ada juga orang yang kelihatannya baik, eh ternyata setelah kita kenal dan kita dekati, ternyata orang itu tak seperti yang kita kira  (jahat).

Itulah kenyataannya bahwa kita tidak dapat menilai seseorang dari luarnya saja atau dari penampilannya. Karena hal tersebut bisa menipu.


Menilai seseorang itu butuh proses baik melalui pendekatan, pengenalan, interaksi dan lainnya.

Karena jika kita tidak kenal, apakah kita bisa tahu sifat seorang tersebut?

Mustahil bagi kita apabila kita belum kenal seseorang, maka kita dengan gampangnya mengfonis seseorang bahwa seseorang itu jahat, bahwa seseorang itu kasar dan lain sebagainya.


Dan terkadang, orang alim pun diam-diam malah lebih rusak dari orang jahat.

Mungkin karena jaga image di masyarakat yang mendidik mereka tentang cara berprilaku sopan dan lain sebagainya. Sehingga mereka baik di hadapan masyarakat.

Tapi setelah diluar lingkungan, ternyata kita bisa saja salah menilai orang alim tersebut dengan sifat aslinya.


Terkadang hal yang kelihatannya baik, belum tentu baik setelah kita kenal.
Dan terkadang hal yang kelihatannya buruk, belum tentu buruk setelah kita mengenalnya lebih dalam.

Itulah sifat manusia yang sulit untuk kita duka.



Namun kita bisa menilai seseorang atau sifat seseorang dengan cara:

1. Perkenalan.
 Ya, inilah proses dimana kita saling kenal dengan orang baru.

2. Pendekatan.
Inilah proses dimana kita untuk mendekati mereka supaya menjadi lebih dekat yaitu melalui komunikasi atau berinteraksi, saling bertukar wawasan, saling membantu dan lain-lain.

Nah, maka kamu akan tahu sedikit sifat orang tersebut melalui cara berbicaranya, cara sikapnya yang santun atau kasar dan lain sebagainya.


3. Saling Membantu atau Kerjasama.
Nah inilah dimana terkadang kita telah membantu atau berkorban untuk mereka, tapi mereka seolah tidak pernah membalas kebaikan kita, tidak peduli sama kita dan sebagainnya.

Ini bukan masalah ikhlas apa tidaknya kita dalam menolongnya.

Tapi disini masalah empatinya terhadap kita, jiwa menolongnya terhadap sesama, jiwa sosialnya terhadap kita. Jiwa Respect nya pada kita.

Hubungan yang baik itu saling mutualisme, yaitu saling menguntungkan baik dari kerjasama maupun dari kita bekerja untuk diri sendiri.


Dimana kita dan mereka sama-sama saling membutuhkan dan saling percaya satu sama lain.

Dan terkadang kita sudah banyak membantu, tapi mereka seolah tidak pernah membalas kebaikan kita dan membuat diri kita dirugikan.
Itulah hubungan predatorisme, dimana satu pihak untung, satu pihak lain dirugikan. itu hubungan yang kurang sehat.


4. Saling Percaya.
Nah disini kita harus saling percaya terhadap satu sama lain.
Percaya seperti: tidak membuka aib kejelekan orang tersebut, tidak curang dengan orang tersebut dalam hal bisnis atau lainnya. Saling memberi arahan yang yang membuat dia lebih baik hidupnya (berpikir dewasa), dan lain sebagainnya.


Nah maka dirimu akan tahu sifat orang tersebut apakah orang tersebut menguntungkan atau malah merugikan, merusak apa membantu, saling percaya atau berhkianat, baik atau buruk dan lain sebagainya.


Jadi ada proses untuk mengetahui sifat orang tersebut yaitu dengan cara: Pengenalan, Pendekatan, Komunikasi, Saling Membantu, dan Saling Percaya (Respect).
  
Foto Sahabat Baikku

Tidak ada komentar: