Sabtu, 10 Mei 2014

Trial And Erorr

Trial And Eror



Sesuai judul diatas saya akan berbagi pengalaman tentang awalnya keberhasilan.
Yap, memang manusia atau orang jika belum memiliki pengalaman yang cukup maka hasilnya akan salah/ gagal.

Hal itu normal-normal saja karena belum memiliki ilmu atau pengalaman yang didapat.

Baik, Trial And Eror adalah modal untuk keberhasilan.

Dimana kita harus mencoba dan gagal, mencoba dan gagal lagi, dan mencoba dan berhasil.
Hal itu berulang-ulang hingga hal tersebut menjadi kebiasaan.

Maka hal itu akan di raih.

Seperti pepatah jawa " Bisa Karena Terbiasa "

Hal itu benar adanya.

Dulu saya ingin sekali bisa bermain gitar, dan kadang saya iri mengapa saya tidak bisa seperti mereka yang bisa bermain gitar.
Dan saya selalu berusaha dan berusaha.

Dan ternyata dengan seiringnya waktu, teman yang mengajari saya bermain gitar dulu, kini malah merguru gitar kepada saya.

Yap saya sekarang jadi bisa bermain gitar, bukan sekedar main gitar biasa.

Itu contoh kecil pengalaman saya.

Dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman lainnya.

Intinya dari Trial And Erorr adalah mencoba dan mencoba, mencoba dan memperbaiki dan yang terakhir yaitu di biasakan agar " Terbiasa " serta melakukan evaluasi agar menjadi lebih sempurna.

Trial And Erorr semua ada proses dari gagal.

Dan itu modal untuk menjadi tahu agar tidak gagal lagi hingga terbentuknya keberhasilan.

Keberhasilan dalam aspek apapun.

Salam Semangat,
Arief

Minggu, 04 Mei 2014

CB150R Street Fire Dengan New Vixion Lightning Memang Diciptakan Untuk Keperluan Yang Berbeda


Salam Perdamaian, semoga dengan artikel ini semua penunggang NVL maupun CB150R khususnya dan rider2  umumnya menjadi faham akan keunggulan dan kekurangan motor masing, sehingga bisa saling mawas diri baik sesama merek maupun dengan merek rival.
Mari kita diskusikan secara teknis mengapa NVL dan CB150R, mejadi sangat berbeda peruntukannya. Sehingga menjadi sesuatu yangtidak tepat jika dibandingkan. Bagian yang akan kita bahas bersama adalah yang paling sering diperdebatkan oleh FBH dan FBY yaitu, performa mesin dan penampilan.
1. Performa Mesin
Meskipun, performa mesinnya mirip, namun karakter sesungguhnya sangat berbeda, ibarat kata kalo dalam olah raga, yang satu tinju, satunya lagi silat dengan kekuatan yang sama, masing2 bermain disasana yang berbeda. Oke kita bahas mualai dari bagian paling vital yaitu engine
engine NVL vs engine CB150R
Dari engine/mesin, orang awam mungkin cuma melihat perbedaan bahwa NVL=SOHC dan CB150R=DOHC. Atau mungkin juga ada yang lebih faham, meyatakan bahwa NVL=SOHC+Over Stroke (mendekati square)  dan CB150R=DOHC+Overbore. Kemudian “dikiranya” memiliki karakter yang sama sebagai motor sport dan harusnya sama2 kenceng. Padahal dua perbedaan itu mengakibatkan perbedaan yang sangat besar, coba perhatikan tabel2 berikut
piston speed cb nvl p180
Karena NVL memiliki stroke yang panjang maka pada rpm 10500 (limiter ECU) piston speed nya 20,55 m/s, sudah mendekati maksimum untuk motor harian std (21 m/s). Sedangkan CB150R pada rpm 11500 (limiter ECU) baru memiliki piston-speed 18,1 m/s, dan masih bisa dioprek sampai 13000 rpm, ketika itu piston speed cb150r sudah bahaya 20,45 m/s. Sedangkan posisi P180ug4 berada di antar kedua-nya. Dari batas limiter tersebut bisa diperoleh berapa kecepatan maksimum per gigi baik untuk NVL maupun CB150R, seperti tampak pada tabel berikut.
performa NVL
NVL pada gigi-5 di rpm 10500 bisa mencapai kecepatan 132,89 kpj, ini adalah kecepatan maksimumnya, dan tidak mungkin lebih cepat lagi. Kecepatan ini sedikit lebih rendah dari hasil tes di dyno, yaitu 134 kpj, berarti speedometer NVL mendekati akurat dengan penyimpangan 0,83 %.
performa CB150SF
Sementara CB150R pada gigi-5 di rpm 11500 memiliki kecepatan 128,34 kpj dan pada gigi-6 kecepatannya mencapai 144, 82 kpj. Kecepatan ini diperoleh pada rpm yg jauh lebih tinggi dari NVL, sehingga jika gagal melakukan shifting gear yang baik pada gigi-4,5 dan 6, maka CB150R bisa kalah cepat dibandingkan NVL. Dan sangat jelas terlihat bahwa pada kecepatan yang hampir sama, misalnya:
* 126,56 kpj : gigi-5, 10000 rpm (NVL )
* 128,34 kpj : gigi-5, 11500 rpm (CB150R)
NVL akan jauh lebih irit karena memperoleh kecepatan tersebut dengan rpm yang lebih rendah dengan selisih 1500 rpm. Pada kecepatan  126-128 kpj, bagi ane kecepanan ini dah tinggi banget untuk harian, nggak tau kalo buat ente semua bro??? Dan belum pernah juga ane dapet segini.
Selain itu karakter overstroke NVL dan overbore CB150R membawa dampak lainnya yaitu konstruksi dari lebar klep-in dan dan gas-speed, dimana masing2 sengaja menempatkan power-maksimum pada rpm yang berbeda. NVL di 8500 rpm sedangkan CB150R di 10000 rpm.
komparasi gas speed nvl cb
Terlihat dari tabel di atas bahwa gas-speed pada power maksimumnya hampir sama, hanya saja diperoleh pada rpm yang berbeda. Dan pada gas-speed sebesar ini, baik NVL maupun CB150R memang berada di kelas motor sport, seperti tampak pada tabel berikut
klasifikasi gas speed
Akan tetapi ada perbedaan, yaitu
** NVL sebagai motor sport harian street performance (sedikit di atas harian)
** CB150R sebagai motor sport yang mendekati semi race
Dan hal ini semakin diperjelas dengan spek torsi dan power baik yang diberikan pabrikan maupun oleh pengukuran dyno
dyno-honda-cb150r
dyno vixion std
Terlepas dari perdebatan besarnya hasil pengukuran torsi-power versi dyno dan di bengkel mana diukur, kedua hasil tes tersebut memberikan kesimpulan bahwa NVL memiliki torsi  dan posisi power-maks nya sudah dicapai pada rpm yg lebih rendah daripada CB150R. Sehingga terlihat NVL lebih efisien untuk sport harian sedangkan CB150R lebih bertenaga untuk kecepatan tinggi.
Pernyataan ini dipertegas dengan diterapkannya sistem injeksi dan camshaft yang berbeda. NVL dengan sistem injeksi close loop memberikan tingkat efisiensi yang terbaik untuk performasi optimum (sudah paten dalam map pengapian dan pengijeksian di ECU-nya) sehingga tidak diperlukan modifikasi lagi, dan SOHC menjadi pilihan tepat karena LSA dan overlapnya sudah paten. Sedangkan CB150R dengan sistem injeksi open loop, sangat mudah untuk dimodifikasi guna keperluan meningkatkan performance, dengan didukung oleh camshaft DOHC, menjadikannya semakin klop. Karena bubungan intake dan exhaust terpisah, sehingga mudah untuk merubah LSA maupun overlap camshaft nya.
feedback fuel injection
DOHC - SOHC
Jadi jelaslah bahwa 2 jagoan dari merek yang berbeda ini memang diciptakan untuk keperluan yang berbeda
2. Dan perbedaan ini berimplikasi pada hal2 lainnya misalnya “desain”.
Terlihat bahwa NVL lebih “cakep”, dengan harapan karena akan sering digunakan di dalam kota yang sering macet, maka penampilan harus ok. Selain itu NVL juga lebih enteng sehingga memudahkan manuver di kemacetan, hal ini juga untuk mengkompensasi sumbu roda yang panjang 1300 mm. Akan tetapi sumbu roda yang panjang ini justru memberikan kestabilan lebih saat digunakan turing dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Kalo NVL mau lebih kenceng, ya harus modif performance sana-sini.
komparasi spek nvl cb
Sedangkan CB150R dirancang dengan mengedepankan performance, bukan tampang, sehingga tampangnya pas-pas an, jadi kalo CB150R mau tampil lebih keren ya harus modif penampilan sana-sini. Perhatikan apa tujuan AHM merancang CB150R, tidak terlihat keinginan untuk tampil keren, yang ada “langsing, ringan dan cepat”, keren??? nggak ada tuh.
semboyan cb150r
                       sumber : TMC blog.
Kira2 sampai disini diskusi kita, semoga menjadikan damai bagi NVL dan CB rider, yang masih gontok2an. Baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Semoga bermanfa’at.

Sumber : Motogokil.com

Perbedaan Karakter CB150R Dan New Vixion Light Di Lintasan Drag

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
Menuntaskan keingintahuan mengenai hasil analisis waktu tempuh cb150r dan nvl di lintasan lurus, ane mencoba menggabungkan hasil dari dua artikel sebelumnya [1,2]. Kemudian ane tambahin panjang lintasannya mulai dari 100, 200, 400, 800 dan  2200 m. Dan yang terakhir (2.2 km) sempet mengundang perdebatan, bahkan memunculkan beberapa artikel dari blogger lain untuk memberikan verivikasi.
Untuk meminimalisir kesalahan dari operator/rider dan juga modifikasi “diam2″ yang dilakukan. Maka kita coba gunakan hasil pengukuran dyno dan spek teknis (dari manual service) dari masing2 motor tersebut.
Kurva NVL dan CB150R
dan rasio masing2 cb150 dan nvl
tabel reduksi cb150r dan nvl
Ketika perhitungan yang sama diterpakan untuk masing motor tersebut, dengan spek masing2, dengan bobot total 200 kg dan dengan “mengabaikan rugi drag”, inilah yang diperoleh.tabel drag cb150r dan nvl std
Jika melihat hasil di atas adalah logis, sesuai dengan bentuk kurva dan torsi hasil pengukuran dyno, bahwa nvl akan memiliki percepatan yang luar biasa pada detik2 awal, sehingga mampu mengungguli cb150, bahkan sampai jarak 400 m nvl masih unggul. Selanjutnya karena nvl sudah terbentur limiter dan kecepetannya sudah maksimal sesuai dengan reduksi transmisinya, sedangkan cb150r masih bisa menambah kecepatannya sedikit-demi sedikit, pada jarak 800 m cb150r sudah bisa menyusul nvl. Hasil ini bisa berbeda jika limiter nvl bisa tembus 10500 rpm.
Jadi wajar saja ada dragster pada even eksebisi drag nasional cb150r di senayan yang mengatakan ” Saya punya vixion di rumah dan akselerasinya lebih ok dari cb150r”. Itu sepertinya masuk akal untuk jarak 200 m.
Lalu bagaimana jika ban nvl dan cb150r ditukar, hasilnya adalah sebagai berikut
tabel drag cb150r dan nvl tukar ban
Hasilnya juga sangat logis, cb150r semakin lemot di detik2 awal 100-400 m. Tetapi sebaliknya nvl semakin beringgas dengan percepatan yang lebih tinggi lagi, bahkan lebih cepat dari nvl dengan ban std, apalagi cb150r. Tetapi setelah menginjak jarak 800 meter cb150r mulai menyusul nvl. Hal ini dikarenakan masing2 sudah hampir mencapai kecepatan maksimumnya. Sementara itu cb150r topspeed-nya naik dan nvl justru topspeed nya turun, hal ini disebabkan perubahan diameter roda belakang.
Dan memang hasil ini sesuai dengan konfigurasi engine masing, seperti yang pernah ane tulis dalam artikel mengenai perbedaan karakter nvl dan cb150r dalam penggunaan sehari2, bukan buat balapan.
Demikianla sekilas analisis mengenai perbedaan karakter nvl dan cb150, dilintasan lurus “versi dyno” (tanpa drag force). Jika drag force ingin diprhitungkan maka analisisnya lebih rumit lagi, karena menghitung drag force untuk satu motor saja bisa jadi satu skripsi.
Semoga bermanfaat, dan menjadi penjelasan yang mampu memberikan penawar baik rider cb150r maupun nvl, untuk tidak adu kebut di jalan. Sehingga masing2 rider  saling menyadari kelebihan dan kekurangan motor masing2. Tidak mungkin cb menang di putaran rendah dan tinggi, begitu pula dengan nvl. Masing2 menempati posisinya sendiri2.

Sumber: Motogokil.com